Di kota Ngawi, ada seorang laki-laki bernama Harjito,
dia mencintai seorang gadis bernama Winarsih. Harjito sangat mencintainya
begitu juga Winarsih. Hari kelulusan pun tiba, dengan ketekunan Sumardi memikat
hati Winarsih menjadikan Winarsih jatuh cinta dengan Sumardi. Winarsih memilih
Sumardi yang mantra bank. Untuk melupakan Winarsih, Harjito berniat untuk
bekerja di Jakarta mengadu nasib, Suatu hari Joko mengunjungi rumah Harjito dan
bertemu dengan ibunya Harjito. Joko adalah teman akrab Harjito waktu kecil, dia
sekarang bekerja di Sumatra sebagai buruh, dan Joko mengajak Harjito untuk ikut
bekerja dengan Joko. Dalam perjalanan ke Sumatra Joko bercerita banyak tentang
pekerjaan, lingkungan dan kondisi di sana.
Di Ngawi Winarsih sudah lama menikah dengan Sumardi. Kehidupan yang dijanjikan
Sumardi akan hidup bahagia, hanyalah bohong belaka. Lama-kelamaan Winarsih
curiga, dan disamping kecurigaan itu di sekolah winarsih mendapat kabar bahwa
suaminya itu tiap malem pergi ke tempat judi. Sumardipun ternyata telah korupsi
di bank tempat bekerjanya. Suatu hari ada seorang perempuan yang datang ke
rumah dengan membawa anak kecil berusia 12 tahun, dia datang untuk menagih uang
susu yang 5 bulan belum dikirim oleh Sumardi. Winarsih bertanya padanya dan
akhirnya semuanya telah kebongkar, perempuan yang datang itu adalah perempuan
yang telah dihamili waktu ia masih SMA, Winarsih pun meminta cerai pada Sumardi
dan meminta Sumardi untuk menikahi perempuan yang bernama Warni itu.
Tidak menyangka suatu hari Winarsih datang mencari Harjito ke Sumatra untuk
meminta maaf dan meminta agar bisa hidup bersama seperti apa yang telah
direncanakan dahulu. Tetapi hal yang dilakukan Winarsih sia-sia, dia belum bisa
menerima kembali Winarsih, akhirnya Winarsih pulang dengan kekecawaan.
Beberapa bulan kemudian Harjito pulang ke kampong halaman dan pergi ke Yogya
guna untuk mendaftar sekolah seni yang sangat diinginkannya dahulu, tetapi
musibah menimpanya, ibunya jatuh dari sungai dan kakinya harus diamputasi,
keinginannya harus dilupakan. Di rumah sakit ia bertemu kembali dengan
Winarsih, Winarsih yang telah membawa ibunya ke rumah sakit ketika Harjito
masih di Yogyakarta. Tidak bisa di sembunyikan perasaan Harjito kepada
Winarsih, disitu ia meminta maaf kepada Winarsih dan Winarsihpun memaafkannya.
Kemudian mereka berdua menjadi akrab kembali.
0 komentar:
Posting Komentar